Selasa, 27 Desember 2022

Kaban Kesbangpol Sulut, Warga Sulut Jangan Mudah Terprovokasi Terkait Video Viral

mediamaesaanwaya.blogspot.com


SULUT, - Adanya video viral terkait pelarangan ibadah kepada jemaat Gereja Advent di Desa Buyat, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) mendapat respons dari Pemprov Sulawesi Utara (Sulut).


Atas nama Gubernur Sulut Olly Dondokambey dan Wagub Steven Kandouw (ODSK), Kepala Badan (Kaban) Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi, Fery Jones Sangian bergerak cepat dan langsung menggandeng instansi terkait.


Fery Sangian menegaskan proses penyelesaian sudah dilakukan dan berjalan sesuai harapan.

“Tadi sudah rapat dengan perwakilan Polda, FKUB dan BIN. Kita rembuk dan sudah sepakat menyelesaikan persoalan ini dengan tuntas,” kata Sangian, Selasa (27/12).


Karena itu, Fery kembali mengimbau masyarakat tidak mudah terpancing dan mempercayakan sepenuhnya kepada pemerintah untuk menuntaskan masalah ini.


“Warga Sulut cinta damai. Jangan mudah terprovokasi. Marilah kita sama-sama menjaga kedamaian di Bumi Nyiur Melambai tercinta ini,” imbuh Sangian.

(MWMedia)

Kapolri: Jangan Ragukan Sinergisitas TNI-Polri Jaga NKRI, Disematkan Baret Merah Kopassus


mediamaesaanwaya.blogspot.com


JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Laksamana Yudo Margono disematkan Baret Merah dan Brevet Komando dari pasukan elite Kopassus. 


Terkait dengan hal tersebut, Sigit menegaskan bahwa, penyematan Baret Merah dan Brevet Komando Kopassus merupakan kebanggaan dan kehormatan yang luar biasa baik secara institusi Polri maupun pribadi selaku Kapolri.


"Ini adalah penghargaan yang sangat luar biasa. Karena kita tahu, Kopassus adalah pasukan elite, pasukan Baret Merah yang disegani. Tidak hanya di dalam negeri, namun juga dalam penugasan di luar negeri. Oleh karena itu, tentunya apresiasi dan kebanggaan bagi saya selaku Kapolri serta apresiasi dan kebanggaan bagi seluruh anggota Polri," kata Sigit di Mako Kopassus Cijantung, Jakarta Timur, Selasa (27/12/2022).


Sigit mengatakan, dengan adanya penyematan tersebut akan semakin meningkatkan sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri yang selama ini sudah terjalin dengan sangat kuat dan baik dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). 


"Dan tentunya ini akan memperkuat dan tingkatkan soliditas dan sinergitas antara TNI-Polri," ujar Sigit. 


Dalam kesempatan tersebut, Sigit pun mengungkapkan bahwa dirinya dibesarkan dari keluarga yang memiliki latar belakang TNI. Sebab itu, Sigit menyebut, di dalam tubuhnya mengalir darah TNI. 


"Jadi perlu rekan-rekan ketahui kakek saya, dulunya TKR dan kemudian menjadi Angkatan Darat (AD). Bapak saya, TNI Angkatan Udara (AU). Saya menjadi polisi dan saat ini menjadi Kapolri. Tapi di darah saya mengalir darah TNI," ucap Sigit disambut teriakan Komando dari prajurit Kopassus. 


Oleh karena itu, Sigit menekankan, tidak perlu lagi meragukan komitmen sinergitas dan soliditas TNI-Polri dalam menjaga keselamatan negara, bangsa dan rakyat Indonesia dari segala bentuk ancaman yang mengganggu. 


"Jadi bicara sinergitas, dan soliditas tentunya tidak perlu diragukan lagi. Dan kami TNI-Polri siap mengawal dan menjaga NKRI, menjaga menghadapi musuh-musuh negara, menjaga agar kedaulatan negara, keamanan negara untuk mewujudkan tujuan nasional betul-betul bisa tercapai," tegas Sigit. 


Lebih dalam, Sigit memastikan, TNI-Polri kedepannya akan selalu menjadi satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dalam menjalankan tugasnya menjaga keamanan, ketertiban serta mempertahankan persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia. 


"Oleh karena itu, siapa yang menjadi musuh TNI, itu musuh Polri, siapa yang jadi sahabat TNI itu adalah sahabat Polri, dan TNI-Polri siap untuk mengawal dan mengamankan NKRI," tutur Sigit. 


Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono juga mengapresiasi penyematan Baret Merah dan Brevet Komando dari pasukan elite Kopassus. Dalam kesempatan itu, Yudo juga melihat langsung kegiatan latihan dari Kopassus. 


Menurutnya, dengan peninjauan langsung kegiatan latihan Kopassus itu akan dijadikan bekal kedepannya dalam mengambil kebijakan sebagai Panglima TNI, khususnya dalam penanganan di wilayah konflik.  


"Dengan apa yang telah ditampilkan, profesionalisme mereka di dalam melaksanakan tugas yang nantinya jadi bekal saya melaksanakan tugas kedepan dalam pengerahan kekuatan, dalam penggelaran operasi kedepan. Ini menjadi bekal saya, menjadi masukan saya untuk nanti merencanakan tugas-tugas kedepan khususnya di daerah yang konflik," kata Yudo di kesempatan yang sama. 


Yudo menyebut, prajurit terbaik Kopassus yang memiliki profesionalisme dan kemampuan tempur yang tinggi akan dikerahkan dalam mendukung tugas pokok TNI untuk menjaga kedaulatan Bangsa Indonesia. 


"Tentunya untuk mendukung tugas pokok TNI dalam pengerahan kekuatan menjaga yang dipesankan Bapak Presiden menjaga kedaulatan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Dan juga mempertahankan bahwa TNI memiliki kepercayaan yang tinggi di masyarakat. Ini tentunya menjadi bekal kita bersama dengan saya melihat atau hadir di Mako Kopassus hari ini," tutup Yudo.

(MW/vm) 

Minggu, 25 Desember 2022

Turunkan Ribuan Personel, Polda Sulut Siap Amankan Ibadah Natal



MANADO, Humas Polda Sulut - Sebanyak 1137 personel Polda Sulut siap mengamankan perayaan ibadah malam Natal 25 Desember 2022.


Kesiapan pengamanan ini dinyatakan dalam sebuah apel kesiapan, yang digelar di Mako Polda Sulut, Sabtu (24/12/2022) sore.


"Sebanyak 1137 personel Polda Sulut siap disebar di gereja-gereja dan beberapa titik pengamanan yang berada di Kota Manado dan sekitarnya, untuk melaksanakan pengamanan perayaan Natal, sejak tanggal 24 hingga 26 Desember 2022," ujar Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast.


Pengamanan juga dilaksanakan di seluruh jajaran wilayah Polda Sulut dibantu oleh instansi terkait lainnya.


"Dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru, total personel Polda Sulut dan seluruh jajaran yang dilibatkan sebanyak 6508 personel, dibantu TNI 453 personel dan beberapa instansi terkait lainnya," lanjutnya.


Untuk pengamanan gereja, katanya, disamping ada personel yang standby melaksanakan pengamanan, juga akan dilakukan pengamanan secara mobile, termasuk personel Brimob yang siaga bila dibutuhkan.


“Posisi gereja yang ada di wilayah Provinsi Sulut itu saling berdekatan. Sehingga nanti pola pengamanannya di beberapa gereja yang berdekatan, nanti kita melakukan pengecekan atau sentuhan oleh beberapa anggota secara mobile, melakukan pengecekan dari gereja satu ke gereja lain,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.


Pengamanan juga melibatkan unsur-unsur dari ormas, tokoh agama dan tokoh masyarakat lainnya.


“Ada keterlibatan juga dari ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk pengelola tempat ibadah. Mari kita bersama-sama menciptakan suasana perayaan Natal dimanapun berada, sehingga bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya.

(MWMedia

Kamis, 22 Desember 2022

Apel Gelar Pasukan, Kapolri Pastikan Seluruh Pihak Siap Amankan Nataru

mediamaesaanwaya.blogspot.com


Jakarta - Pemerintah, TNI, Polri dan stakeholder terkait lainnya menggelar Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin 2022 terkait pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) di Lapangan Monas, Jakarta, Kamis, 22 Desember 2022. 


Dalam kegiatan tersebut, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan bahwa, seluruh personel TNI-Polri dan pihak terkait lainnya siap memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat ketika merayakan Natal dan Tahun Baru. 


"Hari ini kita melaksanakan Apel Gelar pasukan gabungan dari TNI, Polri dan seluruh stakeholder yang terkait untuk memastikan bahwa personel siap untuk melaksanakan kegiatan pengamanan dan juga tentunya kesiapan dari sarana prasarana ataupun alutsista," kata Sigit. 


Apel gelar pasukan ini sendiri, dikatakan Sigit merupakan tindaklanjut dari instruksi Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) yang menginstruksikan kepada TNI, Polri dan jajarannya untuk memastikan pelaksanaan Natal dan Tahun Baru berjalan aman tanpa ada gangguan. 



Dalam mengamankan Nataru, Sigit mengungkapkan bahwa, sebanyak 166.322 personel gabungan diterjunkan guna memastikan perayaan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia berjalan aman dan kondusif. 


Ratusan ribu personel tersebut, kata Sigit akan dikerahkan ke dalam pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu di seluruh Indonesia, demi semakin memantapkan situasi yang aman, damai dan kondusif sepanjang perayaan Natal dan Tahun Baru. 



"Dan tentunya ini adalah personel gabungan. Kemudian juga terbagi di dalam pos pengamanan, pos pelayanan dan pos terpadu. Sehingga kemudian kita harapkan bahwa seluruh pos yang tergelar tersebut betul-betul bisa memberikan rasa aman dan nyaman," ujar Sigit. 


Disisi lain, Sigit juga tetap mengingatkan kepada masyarakat untuk melakukan vaksinasi booster. Mengingat, sampai saat ini masih berlangsung Pandemi Covid-19. Dalam Operasi Lilin 2022, disiapkan juga gerai-gerai vaksinasi untuk warga yang hendak melakukan vaksinasi booster.


"Kemudian juga tentunya karena Covid-19, walaupun sudah masuk ke PPKM level I, namun dengan adanya varian baru selain mengimbau masyarakat untuk melaksanakan vaksinasi boster kita tetap mempersiapkan gerai-gerai vaksin," ucap Sigit. 


Lebih dalam, Sigit menekankan, dalam melakukan pengamanan di tempat ibadah Natal atau Gereja, pihak aparat melakukan sinergitas dengan Banser NU dan Kokam Muhammadiyah. 


"Serta seluruh Ormas atau OKP yang ada di wilayah masing-masing dan ini menunjukan solidaritas dan sinergitas yang ada di Indonesia," tutur Sigit. 


Tak hanya itu, Sigit juga telah menginstruksikan kepada jajaran Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri untuk melakukan pencegahan dan upaya maksimal dalam mencegah terjadinya potensi teror ketika kegiatan Natal dan Tahun Baru berlangsung. 


"Sehingga seluruh rangkaian pengamanan tempat ibadah, dan kegiatan memasuki Tahun Baru 2023 seluruh masyarakat betul-betul bisa aman dari ancaman-ancaman dan gangguan-gangguan," ungkap Sigit. 


Demi semakin menciptakan rasa aman bagi warga, Sigit mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk bisa melaporkan kepada Babinsa, Bhabinkamtibmas, hingga pihak RT, saat hendak meninggalkan rumahnya ketika merayakan momentum libur akhir tahun. 


"Sehingga kemudian kita bisa melaksanakan kegiatan patroli untuk mengantisipasi jangan sampai, karena rumahnya ditinggal dalam waktu yang lama kemudian terjadi masalah keamanan, jadi silahkan dilaporkan dan kita akan jadikan itu menjadi rute patroli kita," tegas Sigit. 


Sementara itu, Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyebut, pihaknya mengerahkan 20 ribu prajurit dari tiga matra TNI demi mengamankan Natal dan Tahun Baru di seluruh Indonesia. 


"Tentunya disamping kita membekalkan personel pengamanan juga kita siapkan alat tempur material alutsista, diantaranya tiga kapal rumah sakit kita stand by kan untuk antisipasi dalam pelaksanaan Nataru ini," tutup Yudo.


(mwmedia

Pengamanan Nataru, Polda Sulut Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Samrat 2022



MANADO, Humas Polda Sulut – Guna memantapkan pengamanan Natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru), Polda Sulawesi Utara (Sulut) melaksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Samrat 2022, pada Kamis (22/12) pagi, di lapangan Mapolda Sulut.


Apel dipimpin oleh Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dihadiri Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budiyanto bersama pimpinan Forkopimda Sulut lainnya atau yang mewakili. Dengan peserta apel personel TNI, Polri, unsur Pemerintah Daerah, serta instansi terkait lainnya.


Apel ditandai dengan pemeriksaan pasukan oleh gubernur beserta para Forkopimda. Dilanjutkan penyematan pita tanda operasi secara simbolis oleh gubernur kepada empat perwakilan personel masing-masing dari TNI, Polri, Dinas Perhubungan, dan Sat Pol PP. Dalam apel ini, gubernur membacakan amanat tertulis Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.


Sementara itu gubernur usai kegiatan, mengatakan, dalam pengamanan Nataru ini melibatkan berbagai pihak.


“Seluruh ormas terlibat dan apalagi seluruh instansi terkait dalam pengamanan yakni TNI, Polri, dan seluruh aparat yang ada. Kita bersama-sama untuk mengamankan pelaksanaan Natal tahun 2022 ini dan tahun baru 2023. Kita doakan selalu bisa berjalan dengan aman, tenteram, dan damai,” kata Gubernur Olly.


Mengingat tingginya curah hujan di tengah-tengah perayaan Nataru, Gubernur Olly juga mengimbau warga masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan.


“Desember hingga Februari curah hujan tinggi khususnya di wilayah Provinsi Sulut. Kita mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di lereng-lereng gunung, bantaran sungai maupun tepi pantai agar lebih waspada. Lebih berkoordinasi dengan pemerintah, ikuti informasi dari BMKG supaya kita terhindar dari bencana-bencana yang kita tidak harapkan,” pungkasnya.


Sementara itu Kapolda Sulut mengatakan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait dalam pengamanan Nataru ini.


“Kita tentu akan terus berkoordinasi dengan seluruh instansi terkait untuk bisa bersama-sama menjaga, mengamankan Provinsi Sulut agar tetap aman dan tertib. Kemudian masyarakatnya nyaman, bisa beraktivitas, bisa menjalankan ibadah, dan bisa merayakan tahun baru bersama keluarga,” ujar Irjen Pol Setyo Budiyanto.


Dirinya berharap kepada masyarakat untuk turut menjaga situasi keamanan dan ketertiban yang aman dan kondusif, khususnya selama perayaan Nataru.


“Harapan saya, masyarakat bisa membatasi hal-hal yang tidak penting. Tetap rayakan Natal dan tahun baru dalam suasana kesederhanaan, kemudian tidak melakukan tindakan-tindakan atau kegiatan-kegiatan yang bisa merugikan diri sendiri maupun orang lain. Harus memperhatikan kepentingan bersama, jangan hanya memikirkan diri sendiri saja. Karena kita hidup ada masyarakat yang lain, harus saling menjaga supaya keamanan dan kenyamanan tetap terjaga,” imbau Irjen Pol Setyo Budiyanto.


Terkait pola pengamanan gereja, lanjutnya, akan dilakukan baik secara stasioner maupun mobile. 


“Posisi gereja yang ada di wilayah Provinsi Sulut itu saling berdekatan. Sehingga nanti pola pengamanannya dibeberapa gereja yang berdekatan, nanti kita melakukan pengecekan atau sentuhan oleh beberapa anggota secara mobile, melakukan pengecekan dari gereja satu ke gereja lain,” jelas Irjen Pol Setyo Budiyanto.


Senada dengan gubernur, Kapolda juga menerangkan bahwa dalam pengamanan Nataru akan melibatkan sejumlah pihak.


“Prinsipnya ada keterlibatan juga dari ormas, tokoh agama, tokoh masyarakat, termasuk pengelola tempat ibadah. Kita bersama-sama menciptakan suasana perayaan Natal dimana pun, apakah di rumah, di gereja atau di tempat-tempat yang sudah ditentukan, semuanya bisa berjalan dengan baik,” kata Irjen Pol Setyo Budiyanto.


Dalam kesempatan ini, Irjen Pol Setyo Budiyanto juga turut mengucapkan selamat Natal dan tahun baru kepada masyarakat.


“Kepada seluruh masyarakat Provinsi Sulut, pada kesempatan yang baik ini, pada pelaksanaan Apel Gelar Pasukan Operasi Lilin Samrat 2022, secara pribadi dan mewakili Polda Sulut saya mengucapkan, selamat merayakan hari Natal 2022 dan menyambut tahun baru 2023. Mudah-mudahan Tuhan memberkati kita dengan kebaikan sehingga pelaksanaannya semuanya lancar,” tutup Irjen Pol Setyo Budiyanto.


Terpisah, Kabid Humas Polda Sulut Kombes Pol Jules Abraham Abast, menambahkan, Operasi Lilin 2022 ini merupakan operasi kepolisian terpusat yang dilaksanakan selama 11 hari, mulai 23 Desember 2022 hingga 2 Januari 2023 mendatang.


“Dan dalam pelaksanaan Operasi Lilin Samrat 2022 di wilayah Sulut, melibatkan personel pengamanan dari Polri sebanyak 6508 dan TNI 453 personel. Selain itu juga didirikan Pos Pengamanan sebanyak 55 pos, kemudian Pos Pelayanan 46 pos, dan Pos Terpadu 7 pos,” terangnya.


Lanjut Kombes Pol Jules Abraham Abast, personel tersebut akan ditugaskan di sejumlah titik pengamanan.


“Antara lain di gereja, terminal, pelabuhan, bandara, pusat perbelanjaan, obyek wisata, dan obyek pergantian tahun,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast.

(MW/vld

Jumat, 16 Desember 2022

Interpol Indonesia & Polda Sulut Reskrimum Kombes Pol Gani Siahaan serta anggota, Asesmen 34 WNI




MANADO, Humas Polda Sulut – Sebanyak 34 Warga Negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di negara Kamboja, menjalani asesmen di markas kepolisian setempat.


Kabid Humas Polda Sulawesi Utara (Sulut) Kombes Pol Jules Abraham Abast mengatakan, kegiatan asesmen dilakukan oleh Interpol Indonesia (Divhubinter Polri), Polda Sulut dan KBRI di Kamboja. 


“Kegiatan asesmen dilakukan oleh Ses NCB Interpol Indonesia (Divhubinter Polri) Brigjen Pol Amur Chandra, Atase Kepolisian di Thailand Kombes Pol Endon Nurcahyo, Atase Pertahanan di Kamboja Kolonel CPM Mochamad Rizal, Staf KBRI di Kamboja, dan Dir Reskrimum Polda Sulut Kombes Pol Gani Siahaan serta anggota,” katanya, Kamis (15/12/2022) siang, di Mapolda Sulut.


Saat ini sedang dilakukan asesmen oleh pihak kepolisian Kamboja terhadap 34 WNI, di markas kepolisian Kamboja yang berada di Phnom Penh.


“Setelah asesmen oleh pihak kepolisian Kamboja, mereka akan dibawa ke KBRI di Kamboja, dan selanjutnya akan difasilitasi hingga kembali ke Indonesia. Saat ini Dir Reskrimum Polda Sulut Kombes Pol Gani Siahaan juga sedang melakukan asesmen, untuk mengetahui bagaimana proses mereka (ke 34 WNI) sampai di Kamboja dan kegiatan mereka selama di Kamboja,” ujar Kombes Pol Jules Abraham Abast.


Lanjut Kombes Pol Jules Abraham Abast menerangkan, beberapa waktu yang lalu Divhubinter Polri beserta Dir Reskrimum Polda Sulut dan anggota telah dikirimkan ke Kamboja untuk mengetahui riwayat perjalanan WNI berkaitan informasi adanya 34 WNI yang saat ini berada di markas kepolisian Kamboja. 


“Kronologisnya sehingga mereka berada di markas kepolisian Kamboja yaitu, pada awalnya para WNI ini direkrut oleh satu orang warga negara Malaysia dan diiming-imingi atau dijanjikan akan dipekerjakan dengan gaji tinggi. Namun setelah bekerja selama beberapa bulan, ternyata mereka mendapat gaji yang tidak sesuai dengan iming-iming atau tawaran pada saat mereka akan dipekerjakan,” ujarnya, di depan sejumlah awak media.


Karena tidak sesuai dengan gaji yang dijanjikan oleh perekrut, mereka kemudian meminta untuk berhenti bekerja dari pihak pengelola namun tidak diperkenankan. Kemudian mereka hanya ditempatkan di ruangan atau rumah milik pengelola.


“Kemungkinan besar mereka tidak diizinkan (untuk berhenti bekerja) karena biaya yang cukup besar pada saat mendatangkan beberapa WNI ini. Kemudian mereka berusaha untuk menghubungi pihak KBRI di Kamboja, sehingga pihak KBRI berkoordinasi dengan pihak kepolisian Kamboja yang ada di Phnom Penh,” jelas Kombes Pol Jules Abraham Abast.


Selanjutnya, pihak KBRI di Kamboja bersama kepolisian Kamboja, Atase Kepolisian di Thailand, dan Atase Pertahanan di Kamboja membebaskan mereka dari tempat bekerja yaitu di Poipet, Kamboja, yang berjarak sekitar 7-8 jam dari Phnom Penh (ibu Kota Kamboja).


“Setelah dikeluarkan dari Poipet, mereka dibawa ke markas kepolisian Kamboja di Phnom Penh. Dan saat ini kondisi ke 34 WNI tersebut dalam keadaan baik dan sehat,” terang Kombes Pol Jules Abraham Abast. 


Kombes Pol Jules Abraham Abast menepis isu terkait adanya penganiayaan secara fisik terhadap para WNI tersebut. 


“Berdasarkan hasil sementara yang kita dapatkan dari Dir Reskrimum Polda Sulut Kombes Pol Gani Siahaan bahwa, menurut keterangan beberapa WNI, mereka tidak mendapatkan penganiayaan secara fisik. Namun menurut mereka memang terjadi intimidasi ataupun ditakut-takuti akan dilakukan kekerasan atau lain sebagainya namun tidak mendapatkan penganiayaan secara fisik,” jelasnya. 


Lebih lanjut Kombes Pol Jules Abraham Abast menerangkan, para WNI tersebut dipekerjakan di Poipet, sebagai scammer. 


“Scammer dalam arti, mereka bekerja untuk melakukan penipuan secara online kepada WNI lainnya, yang ada di Indonesia tentunya. Nah, ini pekerjaan mereka, sehingga mungkin ini juga menjadi ralat kami. Dimana sebelumnya kami sudah menyampaikan bahwa, mereka dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga ataupun di tempat hiburan. Namun sebenarnya mereka dipekerjakan sebagai scammer atau melakukan penipuan secara online,” terangnya.


Menurut Kombes Pol Jules Abraham Abast sesuai informasi awal, diduga para WNI tersebut masuk ke Kamboja dengan berbagai fasilitas dan berbagai cara.


“Ada mungkin yang dengan jalur legal, namun banyak juga yang ilegal seolah-olah wisatawan atau turis. Yang jelas mereka masuk ke Kamboja untuk bekerja sebagai scammer dan awalnya mereka tertarik karena diiming-imingi atau dijanjikan dengan gaji yang cukup tinggi,” katanya.


Kombes Pol Jules Abraham Abast menambahkan, 34 WNI tersebut seluruhnya bukan warga Sulut.


“Info sementara dari hasil pemeriksaan, 34 WNI tersebut terdiri dari 33 warga Sulut dan 1 warga Palembang. Dan menurut mereka, masih banyak WNI khususnya dari Sulut yang masih berada di Poipet. Saat ini WNI tersebut belum berada di Phnom Penh, baik di markas kepolisian Kamboja maupun di KBRI Kamboja,” pungkas Kombes Pol Jules Abraham Abast. 

(mmw)

Resmob Polda Sulut Tangkap Tangan Pelaku Pemerasan

mediamaeasaanwaya.blogspot.com MANADO ,- Humas Polda Sulut – Tim Resmob Ditreskrimum Polda Sulawesi Utara (Sulut) menangkap tangan tersangka...